Jaman dahulu kala, di China kuno hiduplah seorang raja bijaksana.
Rakyatnya hidup makmur dan damai, tak pernah ada kekurangan dan
kelaparan di negri tersebut. Pada suatu hari, sang raja merasa lelah dan
sudah tua, sudah saatnya ia mencari pengganti dirinya. Namun sayang
sekali, ia tak memiliki seorang anak. Maka ia mengutus punggawa kerajaan
untuk mengumpulkan 5 pemuda cerdas di negrinya.
Setibanya di
dalam kerajaan, kelima pemuda tersebut ternganga melihat indahnya istana
raja. Mereka memberi hormat dan menunggu titah sang raja. "Wahai
pemuda-pemuda tampan, cerdas dan bijaksana, hari ini aku akan memilih
salah satu di antara kalian menjadi penggantiku," titah sang raja. Semua
pemuda terdiam dan terkejut, mereka tak menyangka bahwa raja akan
memberikan tahtanya pada mereka, namun siapa gerangan yang akan ditunjuk
menjadi pengganti raja? "Untuk menjadi penggantiku, kalian harus
mengikuti satu ujian yang akan kuberikan," sambung sang raja.
Sang
raja kemudian mengambil 5 buah kantong, yang masing-masing kantong
terdapat sebuah biji bibit pohon. "Tanam, rawat dan siramlah bibit ini
dengan segenap hati kalian. Kembalilah kepadaku setelah satu tahun dari
sekarang, kita lihat bagaimana hasil tanaman yang kalian rawat. Dari
hasil tanaman tersebut aku akan memilih salah satu dari kalian
menggantikan diriku," titah raja.
Semua pemuda bergegas kembali
ke rumah mereka dan mencari tanah yang baik untuk menanam benih yang
diberikan oleh sang raja. Demikian juga Ling, salah satu pemuda jujur
yang dipanggil sang raja. Ia bergegas menemui ibunya, dan memberitahukan
kabar tersebut. Ling dibantu sang ibu kemudian mencari tanah terbaik
dan meletakkannya di sebuah pot. Setiap hari Ling selalu merawat,
menyirami benih tersebut. Namun hingga bulan ke dua, ketiga, hingga
bulan-bulan berikutnya tak sesentipun benih tersebut tumbuh. Padahal
menurut teman-temannya, benih mereka sudah tumbuh menjadi pohon yang
subur dengan buah-buah yang mulai muncul. Ling pun sedih, ia sadar bahwa
ia telah gagal. Semakin mendekati hari pertemuan di istana, ia semakin
bingung. Ia takut bahwa raja akan menghukumnya, namun sang ibu
memintanya agar tetap jujur dan bersabar.
Tiba hari di mana sang
raja akan memilih pengganti, semua pemuda diminta kembali ke istana
dengan membawa semua hasil tanamannya. Dengan sedih, Ling membawa sebuah
pot kecil berisi bibit yang tidak tumbuh. Ia tertunduk lesu, sementara
semua teman-temannya membawa pohon di pot besar, ada yang berbunga
indah, ada pula yang berbuah lebat.
Melihat Ling membawa pot
kosong sang raja tertawa, "bagus sekali usahamu," seluruh isi istanapun
tertawa melihat Ling yang tertunduk lesu. Raja berkeliling dan melihat
tanaman-tanaman lain yang menjulang dengan gagah dan indahnya.
Terkagum-kagum, raja memandangi tanaman dengan buah ranum yang subur
sambil sesekali mengangguk-angguk.
Raja pun meminta masing-masing
maju, bercerita tentang usahanya, dan tibalah pada giliran Ling, yang
maju bersama sebuah pot kosong "Nama saya adalah Ling," katanya. Sekali
lagi seluruh ruangan riuh ramai menertawakannya. Ada yang meneriakkan
kalimat-kalimat ejekan pedas yang membuat Ling semakin malu dan sedih.
Sang raja kemudian berkata, "baiklah, aku sudah menemukan siapa yang
akan menjadi penggantiku." Ruanganpun senyap seketika menantikan titah
raja selanjutnya. Ia kemudian menggandeng tangan Ling, dan mengumumkan
Ling sebagai penggantinya. Seketika semua orang terkejut, namun mereka
tertunduk memberikan hormat.
"Sebenarnya, bibit yang kuberikan
pada kalian setahun lalu adalah bibit yang sudah busuk. Sangat tidak
mungkin menghasilkan tanaman yang lebat dengan buah-buah ranum dan
bunga-bunga indah dari mereka. Ling, adalah pemuda yang jujur dan
berani. Ia membawa sebuah pot kosong dengan bibit yang tidak tumbuh.
Untuk itulah aku memilihnya sebagai penggantiku.
Ingatlah wahai
rakyatku, saat kau menanam sebuah kejujuran, maka kau akan menuai
kepercayaan. Saat kau menanam kebaikan, maka kau akan menuai
persahabatan. Saat kau menanam kerendah hatian, kau akan menuai kebaikan
hati sesama. Saat kau menanam kedamaian, maka kau akan menuai
kemenangan. Saat kau menanam kerja keras, kau akan menuai kesuksesan.
Saat kau menanam kesabaran, maka kau akan menuai hasil berlebihan. Saat
kau menanam keyakinan, kau akan mendapatkan sebuah keajaiban..."
Sebaliknya,
apabila seseorang menanamkan ketidakjujuran, maka ia tak akan
dipercaya. Saat ia menanam keegoisan, maka ia akan kesepian. Saat ia
menanamkan gengsi, ia akan hancur sendiri. Saat ia menanamkan
kecemburuan, ia akan menuai celaka. Saat ia menanam kemalasan, ia akan
menuai kemiskinan. Saat ia menanamkan keserakahan, ia akan menuai
kekurangan. Saat ia menanam dosa, ia akan menuai hukuman.
Saturday, May 24, 2014
Bersyukur kala terkena musibah
Bersyukur ketika mendapatkan kebahagian atau rezeki itu suatu yang
biasa. Tapi bagaimana caranya anda bersyukur ketika mendapatkan sebuah
musibah dari Allah SWT? Berikut sebuah cerita yang mengambarkan alasan
kenapa anda harus tetap bersyukur ketika anda mendapatkan musibah.
Keluarga Anton serba kekurangan, gaji yang ia miliki hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Jangankan untuk berlibur dan membeli mobil mewah, untuk memperbaiki motor tua peninggalan ayahnya saja ia tidak sanggup.
Nasib baik. Teman dekat Anton semasa SMA dulu, Tony memiminjamkannya rumah dan mobil mewah di dalamnya. Tony adalah salah satu pengusaha dalam jajaran orang terkaya di Indonesia. “Aku percayakan rumahku padamu. Selama satu tahun ini, aku dan keluarga akan keluar negeri untuk urusan bisnis” jelas Tony. Mendengar hal tersebut Tony langsung dibanjiri rasa syukur dan ucapan terima kasih dari Anton. “Terima kasih, Ton.” Berkali-kali Anton mengucapkan kalimat itu kepada sahabatnya.
Satu tahunpun berlalu begitu cepat. Menjelang kepulangan keluarga Tony. Anton sekeluarga membersihkan rumah mewah tersebut. Mereka pun tak lupa mempersiapkan pesta penyambutan dengan memasakkan masakan spesial sebagai bentuk ucapan terima kasih. “Terima kasih Tony. Kami tidak akan melupakan perbuatan baikmu ini,” ucap Anton ketika meninggalkan rumah setelah pemiliknya kembali. Dan kini ia kembali ke kehidupanya yang lama. Akan tetapi hatinya senang karena bisa merasakan tinggal di rumah mewah.
Melalu cerita di atas terlihat bahwa Anton masih dapat mengucapkan rasa syukur dan berterima kasih atas pemberian yang ia dapatkan. Walaupun hal tersebut telah diambil kembali oleh pemiliknya. Tapi mengapa kebanyakan dari anda sangat sulit besrsyukur ketika rumah anda terbakar? Padahal Allah SWT sudah sangat baik memberikan tempat tersebut selama ini. Mengapa anda tidak dapat bersyukur kepada-Nya ketika orang tua yang anda sayangi meninggalkan anda? Padahal Allah SWT sudah sangat baik memberikan keduanya untuk merawat dan membesarkan anda selama ini. Lalu mengapa anda tidak dapat bersyukur ketika HP, mobil, motor, atau barang berharga anda hilang dicuri orang? Padahal Allah SWT sudah terlalu baik memberikan benda berhaga tersebut kepada anda. Bukankan semua itu milik Allah, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat berikut,
الذين اذا اصابتهم مصيبة قالوا انا لله وانا اليه راجعون
"(Yaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh suatu kesusahan, mereka berkata: Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali." (Al Baqarah, 156). Apakah saat ini anda sudah mulai mengerti mengapa kita harus tetap bersyukur di saat kita ditimpa musibah?
Hal lain yang sering menjadi masalah kebanyakan dari manusia saat ini sulit bersyukur adalah berpikiran negatif atas pemberian Allah. Berpikir Allah jahat karena telah mengambil rumah, kesehatan, orang yang anda sayangi, pekerjaan, atau harta yang anda miliki saat ini. Semakin anda berpikir negatif, anda akan semakin sulit menemukan rasa syukur tersebut di hati anda. Cobalah untuk menerima hal tersebut dan berpikirlah ada hal baik di balik ini semua. Sebuah cerita yang dapat memberikan gambaran hal tersebut,
Seorang gadis kecil meratap di tepian sungai. Gadis tersebut berpikiran Tuhan jahat. “Aku meminta pada Allah setangkai bunga segar, Ia memberikanku aku kaktus berduri. Aku meminta pada Allah binatang mungil dan cantik, Ia memberikanku ulat berbulu” ucapnya kepada air yang mengalir di depannya. Ia mengutuk perbuatan jahat Tuhan kepadanya. Gadis itu sempat sedih, protes dan kecewa, betapa tidak adilnya ini. Namun kemudian keesokan harinya ia kembali dengan senyuman. Kaktus itu berbunga sangat indah, dan ulat itu pun tumbuh menjadi kupu-kupu yang cantik.
Melalui cerita ini kita menjadi paham bahwa terkadang Allah SWT memberikan sesuatu yang indah di luar akal kita. Namun karena keterbatasan akal manusia menyebabkan nikmat yang indah dari-Nya ini sulit terlihat oleh manusia. Sering kali nikmat yang ia berikan kepada kita berupa sebuah ujian. Namun yakinlah ujian tersebut adalah anak tangga yang baik untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Jadikanlah ujian dan musibaha yang menimpa kita sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik. Teruslah bersyukur atas pemberian-Nya walaupun saat ini hal tersebut terlihat pahit.
Keluarga Anton serba kekurangan, gaji yang ia miliki hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Jangankan untuk berlibur dan membeli mobil mewah, untuk memperbaiki motor tua peninggalan ayahnya saja ia tidak sanggup.
Nasib baik. Teman dekat Anton semasa SMA dulu, Tony memiminjamkannya rumah dan mobil mewah di dalamnya. Tony adalah salah satu pengusaha dalam jajaran orang terkaya di Indonesia. “Aku percayakan rumahku padamu. Selama satu tahun ini, aku dan keluarga akan keluar negeri untuk urusan bisnis” jelas Tony. Mendengar hal tersebut Tony langsung dibanjiri rasa syukur dan ucapan terima kasih dari Anton. “Terima kasih, Ton.” Berkali-kali Anton mengucapkan kalimat itu kepada sahabatnya.
Satu tahunpun berlalu begitu cepat. Menjelang kepulangan keluarga Tony. Anton sekeluarga membersihkan rumah mewah tersebut. Mereka pun tak lupa mempersiapkan pesta penyambutan dengan memasakkan masakan spesial sebagai bentuk ucapan terima kasih. “Terima kasih Tony. Kami tidak akan melupakan perbuatan baikmu ini,” ucap Anton ketika meninggalkan rumah setelah pemiliknya kembali. Dan kini ia kembali ke kehidupanya yang lama. Akan tetapi hatinya senang karena bisa merasakan tinggal di rumah mewah.
Melalu cerita di atas terlihat bahwa Anton masih dapat mengucapkan rasa syukur dan berterima kasih atas pemberian yang ia dapatkan. Walaupun hal tersebut telah diambil kembali oleh pemiliknya. Tapi mengapa kebanyakan dari anda sangat sulit besrsyukur ketika rumah anda terbakar? Padahal Allah SWT sudah sangat baik memberikan tempat tersebut selama ini. Mengapa anda tidak dapat bersyukur kepada-Nya ketika orang tua yang anda sayangi meninggalkan anda? Padahal Allah SWT sudah sangat baik memberikan keduanya untuk merawat dan membesarkan anda selama ini. Lalu mengapa anda tidak dapat bersyukur ketika HP, mobil, motor, atau barang berharga anda hilang dicuri orang? Padahal Allah SWT sudah terlalu baik memberikan benda berhaga tersebut kepada anda. Bukankan semua itu milik Allah, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat berikut,
الذين اذا اصابتهم مصيبة قالوا انا لله وانا اليه راجعون
"(Yaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh suatu kesusahan, mereka berkata: Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali." (Al Baqarah, 156). Apakah saat ini anda sudah mulai mengerti mengapa kita harus tetap bersyukur di saat kita ditimpa musibah?
Hal lain yang sering menjadi masalah kebanyakan dari manusia saat ini sulit bersyukur adalah berpikiran negatif atas pemberian Allah. Berpikir Allah jahat karena telah mengambil rumah, kesehatan, orang yang anda sayangi, pekerjaan, atau harta yang anda miliki saat ini. Semakin anda berpikir negatif, anda akan semakin sulit menemukan rasa syukur tersebut di hati anda. Cobalah untuk menerima hal tersebut dan berpikirlah ada hal baik di balik ini semua. Sebuah cerita yang dapat memberikan gambaran hal tersebut,
Seorang gadis kecil meratap di tepian sungai. Gadis tersebut berpikiran Tuhan jahat. “Aku meminta pada Allah setangkai bunga segar, Ia memberikanku aku kaktus berduri. Aku meminta pada Allah binatang mungil dan cantik, Ia memberikanku ulat berbulu” ucapnya kepada air yang mengalir di depannya. Ia mengutuk perbuatan jahat Tuhan kepadanya. Gadis itu sempat sedih, protes dan kecewa, betapa tidak adilnya ini. Namun kemudian keesokan harinya ia kembali dengan senyuman. Kaktus itu berbunga sangat indah, dan ulat itu pun tumbuh menjadi kupu-kupu yang cantik.
Melalui cerita ini kita menjadi paham bahwa terkadang Allah SWT memberikan sesuatu yang indah di luar akal kita. Namun karena keterbatasan akal manusia menyebabkan nikmat yang indah dari-Nya ini sulit terlihat oleh manusia. Sering kali nikmat yang ia berikan kepada kita berupa sebuah ujian. Namun yakinlah ujian tersebut adalah anak tangga yang baik untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Jadikanlah ujian dan musibaha yang menimpa kita sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik. Teruslah bersyukur atas pemberian-Nya walaupun saat ini hal tersebut terlihat pahit.
Tuesday, May 20, 2014
Penghuni Surga Terakhir
Bahwa Sahabat bertanya kepada Rasulullah saw: Wahai Rasulullah, apakah kami dapat melihat Tuhan kami pada hari kiamat? Rasulullah saw. bersabda: Apakah kalian terhalang melihat bulan di malam purnama?
Para sahabat menjawab: Tidak, wahai Rasulullah.
Rasulullah saw. bersabda: Apakah kalian terhalang melihat matahari yang tidak tertutup awan?
Mereka menjawab: Tidak, wahai Rasulullah.
Rasulullah saw. bersabda: Seperti itulah kalian akan melihat Allah. Barang siapa yang menyembah sesuatu, maka ia mengikuti sembahannya itu. Orang yang menyembah matahari mengikuti matahari, orang yang menyembah bulan mengikuti bulan, orang yang menyembah berhala mengikuti berhala.
Tinggallah umat ini, termasuk di antaranya yang munafik. Kemudian Allah datang kepada mereka dalam bentuk selain bentuk-Nya yang mereka kenal, seraya berfirman: Akulah Tuhan kalian.
Mereka (umat ini) berkata: Kami berlindung kepada Allah darimu. Ini adalah tempat kami, sampai Tuhan kami datang kepada kami. Apabila Tuhan datang, kami tentu mengenal-Nya.
Lalu Allah Taala datang kepada mereka dalam bentuk-Nya yang telah mereka kenal. Allah berfirman: Akulah Tuhan kalian.
Mereka pun berkata: Engkau Tuhan kami.
Mereka mengikuti-Nya. Dan Allah membentangkan jembatan di atas neraka Jahanam.
Aku (Rasulullah saw.) dan umatkulah yang pertama kali melintas. Pada saat itu, yang berbicara hanyalah para rasul. Doa para rasul saat itu adalah: Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah.
Di dalam neraka Jahanam terdapat besi berkait seperti duri Sakdan (nama tumbuhan yang berduri besar di setiap sisinya).
Pernahkah kalian melihat Sakdan? Para sahabat menjawab: Ya, wahai Rasulullah.
Rasulullah saw. melanjutkan: Besi berkait itu seperti duri Sakdan, tetapi hanya Allah yang tahu seberapa besarnya. Besi berkait itu merenggut manusia dengan amal-amal mereka. Di antara mereka ada orang yang beriman, maka tetaplah amalnya. Dan di antara mereka ada yang dapat melintas, hingga selamat.
Setelah Allah selesai memberikan keputusan untuk para hamba dan dengan rahmat-Nya Dia ingin mengeluarkan orang-orang di antara ahli neraka yang Dia kehendaki, maka Dia memerintah para malaikat untuk mengeluarkan orang-orang yang tidak pernah menyekutukan Allah. Itulah orang-orang yang dikehendaki Allah untuk mendapatkan rahmat-Nya, yang mengucap: "Laa ilaaha illallah".
Para malaikat mengenali mereka di neraka dengan adanya bekas sujud. Api neraka memakan tubuh anak keturunan Adam, kecuali bekas sujud. Allah melarang neraka memakan bekas sujud. Mereka dikeluarkan dari neraka, dalam keadaan hangus. Lalu mereka disiram dengan air kehidupan, sehingga mereka menjadi tumbuh seperti biji-bijian tumbuh dalam kandungan banjir (lumpur).
Kemudian selesailah Allah Taala memberi keputusan di antara para hamba. Tinggal seorang lelaki yang menghadapkan wajahnya ke neraka. Dia adalah ahli surga yang terakhir masuk. Dia berkata: Ya Tuhanku, palingkanlah wajahku dari neraka, anginnya benar-benar menamparku dan nyala apinya membakarku. Dia terus memohon apa yang dibolehkan kepada Allah.
Kemudian Allah Taala berfirman: Mungkin, jika Aku mengabulkan permintaanmu, engkau akan meminta yang lain.
Orang itu menjawab: Aku tidak akan minta yang lain kepada-Mu.
Maka ia pun berjanji kepada Allah. Lalu Allah memalingkan wajahnya dari neraka. Ketika ia telah menghadap dan melihat surga, ia pun diam tertegun, kemudian berkata: Ya Tuhanku, majukanlah aku ke pintu surga.
Allah berkata: Bukankah engkau telah berjanji untuk tidak meminta kepada-Ku selain apa yang sudah Kuberikan, celaka engkau, hai anak-cucu Adam, ternyata engkau tidak menepati janji.
Orang itu berkata: Ya Tuhanku! Dia memohon terus kepada Allah, hingga Allah berfirman kepadanya: Mungkin jika Aku memberimu apa yang engkau pinta, engkau akan meminta yang lain lagi.
Orang itu berkata: Tidak, demi Keagungan-Mu. Dan ia berjanji lagi kepada Tuhannya. Lalu Allah mendekatkannya ke pintu surga. Setelah ia berdiri di ambang pintu surga, ternyata pintu surga terbuka lebar baginya, sehingga ia dapat melihat dengan jelas keindahan dan kesenangan yang ada di dalamnya.
Dia pun diam tertegun. Kemudian berkata: Ya Tuhanku, masukkanlah aku ke dalam surga.
Allah Taala berfirman kepadanya: Bukankah engkau telah berjanji tidak akan meminta selain apa yang telah Aku berikan? Celaka engkau, hai anak cucu Adam, betapa engkau tidak dapat menepati janji!
Orang itu berkata: Ya Tuhanku, aku tidak ingin menjadi makhluk-Mu yang paling malang. Dia terus memohon kepada Allah, sehingga membuat Allah Taala tertawa (ridha).
Ketika Allah Taala tertawa Dia berfirman: Masuklah engkau ke surga. Setelah orang itu masuk surga, Allah berfirman kepadanya: Inginkanlah sesuatu! Orang itu meminta kepada Tuhannya, sampai Allah mengingatkannya tentang ini dan itu. Ketika telah habis keinginan-keinginannya, Allah Taala berfirman: Itu semua untukmu, begitu pula yang semisalnya
(HR Muslim no 267)
Para sahabat menjawab: Tidak, wahai Rasulullah.
Rasulullah saw. bersabda: Apakah kalian terhalang melihat matahari yang tidak tertutup awan?
Mereka menjawab: Tidak, wahai Rasulullah.
Rasulullah saw. bersabda: Seperti itulah kalian akan melihat Allah. Barang siapa yang menyembah sesuatu, maka ia mengikuti sembahannya itu. Orang yang menyembah matahari mengikuti matahari, orang yang menyembah bulan mengikuti bulan, orang yang menyembah berhala mengikuti berhala.
Tinggallah umat ini, termasuk di antaranya yang munafik. Kemudian Allah datang kepada mereka dalam bentuk selain bentuk-Nya yang mereka kenal, seraya berfirman: Akulah Tuhan kalian.
Mereka (umat ini) berkata: Kami berlindung kepada Allah darimu. Ini adalah tempat kami, sampai Tuhan kami datang kepada kami. Apabila Tuhan datang, kami tentu mengenal-Nya.
Lalu Allah Taala datang kepada mereka dalam bentuk-Nya yang telah mereka kenal. Allah berfirman: Akulah Tuhan kalian.
Mereka pun berkata: Engkau Tuhan kami.
Mereka mengikuti-Nya. Dan Allah membentangkan jembatan di atas neraka Jahanam.
Aku (Rasulullah saw.) dan umatkulah yang pertama kali melintas. Pada saat itu, yang berbicara hanyalah para rasul. Doa para rasul saat itu adalah: Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah.
Di dalam neraka Jahanam terdapat besi berkait seperti duri Sakdan (nama tumbuhan yang berduri besar di setiap sisinya).
Pernahkah kalian melihat Sakdan? Para sahabat menjawab: Ya, wahai Rasulullah.
Rasulullah saw. melanjutkan: Besi berkait itu seperti duri Sakdan, tetapi hanya Allah yang tahu seberapa besarnya. Besi berkait itu merenggut manusia dengan amal-amal mereka. Di antara mereka ada orang yang beriman, maka tetaplah amalnya. Dan di antara mereka ada yang dapat melintas, hingga selamat.
Setelah Allah selesai memberikan keputusan untuk para hamba dan dengan rahmat-Nya Dia ingin mengeluarkan orang-orang di antara ahli neraka yang Dia kehendaki, maka Dia memerintah para malaikat untuk mengeluarkan orang-orang yang tidak pernah menyekutukan Allah. Itulah orang-orang yang dikehendaki Allah untuk mendapatkan rahmat-Nya, yang mengucap: "Laa ilaaha illallah".
Para malaikat mengenali mereka di neraka dengan adanya bekas sujud. Api neraka memakan tubuh anak keturunan Adam, kecuali bekas sujud. Allah melarang neraka memakan bekas sujud. Mereka dikeluarkan dari neraka, dalam keadaan hangus. Lalu mereka disiram dengan air kehidupan, sehingga mereka menjadi tumbuh seperti biji-bijian tumbuh dalam kandungan banjir (lumpur).
Kemudian selesailah Allah Taala memberi keputusan di antara para hamba. Tinggal seorang lelaki yang menghadapkan wajahnya ke neraka. Dia adalah ahli surga yang terakhir masuk. Dia berkata: Ya Tuhanku, palingkanlah wajahku dari neraka, anginnya benar-benar menamparku dan nyala apinya membakarku. Dia terus memohon apa yang dibolehkan kepada Allah.
Kemudian Allah Taala berfirman: Mungkin, jika Aku mengabulkan permintaanmu, engkau akan meminta yang lain.
Orang itu menjawab: Aku tidak akan minta yang lain kepada-Mu.
Maka ia pun berjanji kepada Allah. Lalu Allah memalingkan wajahnya dari neraka. Ketika ia telah menghadap dan melihat surga, ia pun diam tertegun, kemudian berkata: Ya Tuhanku, majukanlah aku ke pintu surga.
Allah berkata: Bukankah engkau telah berjanji untuk tidak meminta kepada-Ku selain apa yang sudah Kuberikan, celaka engkau, hai anak-cucu Adam, ternyata engkau tidak menepati janji.
Orang itu berkata: Ya Tuhanku! Dia memohon terus kepada Allah, hingga Allah berfirman kepadanya: Mungkin jika Aku memberimu apa yang engkau pinta, engkau akan meminta yang lain lagi.
Orang itu berkata: Tidak, demi Keagungan-Mu. Dan ia berjanji lagi kepada Tuhannya. Lalu Allah mendekatkannya ke pintu surga. Setelah ia berdiri di ambang pintu surga, ternyata pintu surga terbuka lebar baginya, sehingga ia dapat melihat dengan jelas keindahan dan kesenangan yang ada di dalamnya.
Dia pun diam tertegun. Kemudian berkata: Ya Tuhanku, masukkanlah aku ke dalam surga.
Allah Taala berfirman kepadanya: Bukankah engkau telah berjanji tidak akan meminta selain apa yang telah Aku berikan? Celaka engkau, hai anak cucu Adam, betapa engkau tidak dapat menepati janji!
Orang itu berkata: Ya Tuhanku, aku tidak ingin menjadi makhluk-Mu yang paling malang. Dia terus memohon kepada Allah, sehingga membuat Allah Taala tertawa (ridha).
Ketika Allah Taala tertawa Dia berfirman: Masuklah engkau ke surga. Setelah orang itu masuk surga, Allah berfirman kepadanya: Inginkanlah sesuatu! Orang itu meminta kepada Tuhannya, sampai Allah mengingatkannya tentang ini dan itu. Ketika telah habis keinginan-keinginannya, Allah Taala berfirman: Itu semua untukmu, begitu pula yang semisalnya
(HR Muslim no 267)
Transformasi Elang
Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia.
Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40.
Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya.
Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal,sehingga sangat menyulitkan waktu terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau Mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan — suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.
Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang, berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.
Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!
Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan.
Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan. Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan.
Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.
Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita. Anda adalah elang-elang itu. Perubahan pasti terjadi. Maka itu, kita harus berubah!
Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40.
Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya.
Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal,sehingga sangat menyulitkan waktu terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau Mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan — suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.
Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang, berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.
Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!
Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan.
Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan. Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan.
Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.
Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita. Anda adalah elang-elang itu. Perubahan pasti terjadi. Maka itu, kita harus berubah!
Subscribe to:
Posts (Atom)