Saturday, July 19, 2014

Kenapa Islam mengajarkan kita menahan amarah

Ternyata apabila kita MARAH selama 5 menit saja, imunitas sistem tubuh kita akan depressi 6 jam.
Salah satu senjata setan untuk membinasakan manusia adalah marah. Dengan cara ini, setan bisa dengan sangat mudah mengendalikan manusia. Karena marah, orang bisa dengan mudah mengucapkan kalimat kekafiran, menggugat takdir, ngomong jorok, mencaci habis, bahkan sampai kalimat cerai yang membubarkan rumah tangganya. Di saat itulah, misi setan untuk merusak menusia tercapai.
Situasi atau kondisi yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari, terkadang membuat manusia mengalami badmood, entah karena urusan karir atau karena urusan pribadi dengan orang lain yang membuat kita emosi (marah). Namun, jika emosi itu tidak dapat dikendalikan, maka akan berpengaruh jelek bagi tubuh, seperti sistem imun tubuh yang tidak bekerja dengan baik.
Seperti dendam, menyimpan kepahitan, itu akan membuat imunitas tubuh kita mati. Disitulah bermula awal segala penyakit, mulai dari stress, kolesterol tinggi, pemicu darah tinggi, jantung, rheumatik, arthritis, stroke (perdarahan/penyumbatan pembuluh darah), dll.
Berikut adalah beberapa efek yang sering timbul dalam tubuh saat merasa badmood:  
• Jika sering membiarkan diri stress, maka seseorang mudah terserang gangguan pencernaan.
• Jika sering merasa khawatir, maka manusia mudah terkena penyakit nyeri punggung.
• jika mudah tersinggung, maka cenderung terkena penyakit insomnia (susah tidur).
• Jika sering mengalami kebingungan, maka bisa terkena gangguan tulang belakang bagian bawah.
• Jika sering membiarkan diri merasa takut yang berlebihan, bisa mudah terkena penyakit ginjal.
• Jika suka berpikir negatif, mudah terkena dyspepsia (penyakit sulit mencerna).
• Jika mudah emosi dan cendrung pemarah, rentan terhadap penyakit hepatitis.
• Jika sering merasa apatis (tidak pernah peduli) terhadap lingkungan, maka seseorang berpotensi mengalami penurunan kekebalan tubuh.
• Jika sering menganggap sepele semua persoalan, maka hal ini bisa mengakibatkan penyakit diabetes.
• Jika sering merasa kesepian, bisa terkena penyakit demensia senelis (memori dan kontrol fungsi tubuh berkurang).
• Jika sering bersedih dan merasa selalu rendah diri, maka kita bisa terkena penyakit leukimia (kanker darah putih).
Mari selalu bersyukur atas segala perkara yang telah terjadi, karena dengan bersyukur, maka "hati" ini menjadi bahagia dan menimbulkan energy positif dalam tubuh untuk mengusir segala penyakit tersebut. Insya Allah.
(Sumber: Buku “The Healing and Disease”)
Kenapa Harus Marah??
Dalam bulan Ramadhan, selain kita menahan dahaga dan lapar, hal yang penting juga dilakukan yaitu menahan amarah. Karena yang membuat kita berhasil dalam menjalankan ibadah puasa adalah bukan urusan menahan dahaga atau lapar saja, melainkan bagaimana cara kita untuk berusaha menghindari larangan Allah seperti menahan amarah tersebut, disamping juga dalam meningkatkan amal ibadah sunnah lainnya seperti Sholat Sunnah, Dzikir dan membaca Al-Qur’an.
Marah bisa mengakibatkan manusia merusak semua yang ada di sekitarnya. Dia bisa banting piring, lempar gelas, pukul kanan-pukul kiri, bahkan sampai tindak pembunuhan. Di saat itulah, misi setan untuk merusak menusia tercapai. Na’udzubillahi mindzalik.
Tentu saja, permsalahannya tidak selesai sampai di sini. Masih ada yang namanya balas dendam dari pihak yang dimarahi. Kita bisa bayangkan, betapa banyak kerusakan yang ditimbulkan karena marah.
Agar kita tidak terjerumus ke dalam dosa yang lebih besar, ada beberapa cara mengendalikan emosi yang diajarkan dalam Al-Quran dan Sunah.
Cara PERTAMA saat emosi mucul adalah segera memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan, dengan membaca A’udzubillahi mina syaitoon nirrojim. Karena sumber marah adalah setan, sehingga godaannya bisa diredam dengan memohon perlindungan kepada Allah.
Bawaan orang marah adalah berbicara tanpa aturan. Sehingga bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka Allah. Karena itulah, diam merupakan cara KEDUA untuk menghindari timbulnya dosa yang lebih besar.
Cara KETIGA yaitu, mengambil posisi lebih rendah. Kecenderungan orang marah adalah ingin selalu lebih tinggi.. dan lebih tinggi. Semakin dituruti, dia semakin ingin lebih tinggi. Dengan posisi lebih tinggi, dia bisa melampiaskan amarahnya sepuasnya.
Karena itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan saran sebaliknya. Agar marah ini diredam dengan mengambil posisi yang lebih rendah dan lebih rendah. Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan,
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ
Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).
Jika amarah belum mereda bahkan makin meluap-luap, segeralah berwudhu. Inilah cara KEEMPAT yang bisa dilakukan
إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu. (HR. Ahmad 17985 dan Abu Daud 4784)
Jika setelah berwudhu, hati belum juga adem dan masih ada sisa-sisa emosi serta kekesalan dalam dada, maka lampiaskanlah amarahmu dengan membaca Al-Quran. Cara KELIMA ini insya Allah akan membuat hati kita menjadi tenang karena berkomunikasi langsung dengan Allah lewat lantunan ayat-ayat suciNya.
Terlebih lagi, kita bisa mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan ini, bulan yang penuh pengampunan. Amalan baik maupun buruk yang kita kerjakan di bulan Ramadhan, akan dilipat gandakan oleh Allah. Mari kita wujudkan “5 Sukses Ramadhan” yaitu (Puasa, Sholat Tarawih, Baca Al-Qur’an, Lailatul Qodar dan Zakat Fitrah). Semoga Ramadhan tahun ini, kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Jangan biarkan hati kita mudah dihinggapi rasa marah, apalagi sampai mengganggu ibadah kita kepada Allah. Jangan lupa do’anya ya..
“Allohumma inni a’udzubika min syari sam’I, wa min syari bashori, wa min syari lisani, wa min syari qolbii, wa min syari maniyyi” (HR. Tirmidzi)
“Ya Allah, aku berlindung pada Mu dari jeleknya pendengaranku, dan dari jeleknya penglihatanku, dan dari jeleknya ucapanku, dan dari jeleknya hatiku, dan dari jeleknya kemaluanku”
Semoga bermanfaat... :)

No comments:

Post a Comment